Berawal dari obrolan iseng Jumat
siang di grup whatsapp, teman-teman
kuliah saya seangkatan mendadak bikin plan piknik bareng ke Tawangmangu minggu
depan. Berhubung ada banyak bermacam hambatan kalo udah niatan bikin plan
jauh-jauh hari sebelumnya (yang biasanya akhirnya Cuma jadi sekadar wacana
saja), akhirnya kami memutuskan mempercepat realisasi piknik menjadi hari
Minggu dua hari sesudah diskusi kilat di grup. Dengan bekal ala kadarnya, iuran
bensin untuk transport, uang makan, dan uang untuk beli tiket masuk ke objek
wisata, sepakatlah kami untuk berangkat piknik hari Minggu jam 6 pagi kurang
sedikit dari Jogja. Yeaay!!
1. Breakfast time in Soto Ndhelik
Berhubung perjalanan kami sepertinya akan menghabiskan
banyak tenaga, acara pertama hari itu adalah…mengisi perut, hehehe. Berangkat
dari Jogja pagi-pagi banget dalam keadaan sepertiga ngantuk, sepertiga sadar
nggak sadar, sepertiga pengen jalan-jalan, bikin kami nggak sempet sarapan.
Apalagi..you know how you guys live in
boarding house #curhatsedikit
Kami tiba di
Solo sekitar pukul 8.15 dan cuus langsung sarapan di soto ndhelik, yang kata
temen saya recommended karena cukup enak dan terkenal. Menu yang disediakan di
antaranya soto mangkuk kecil seharga Rp. 3.500 dan soto mangkuk besar seharga
Rp. 6.000. Bisa nambah lauk sate atau gorengan hangat yang sudah disediakan.
Rasanya? Cukup enak :9
Seporsi soto daging mangkuk besar. daging loh! saya pikir soto ayam. |
2. Kebun
Teh Ndoro Donker
Destinasi
selanjutnya adalah menuju kebun teh di daerah Kemuning. Letak pastinya saya
nggak tahu, dataran tinggi deket-deket sama daerah Karanganyar gitu. Kebun teh
Ndoro Donker ini adalah tempat minum teh yang cozy yang menawarkan pemandangan
dan udara kebun teh yang fresh. Kami berdelapan memesan 3 teko teh dengan jenis
yang berbeda, kemuning green tea,
camommile tea, dan forest tea.
Satu teko bisa untuk 3-4 cangkir. Jenis teh yang dipesen random aja sih
sebenernya. Teh yang kami pesan, satu tekonya seharga Rp. 20.000. Cukup murah
untuk jenis-jenis teh yang istimewa dan diracik secara khususUntuk jenis the
lainnya diharagai Rp. 45.000 per tekonya. Untuk rasanya, kemuning green tea yaa
mirip-mirip sama green tea yang biasa kita belilaah. Cammomile tea, sedikit
berbeda sama the biasanya..tapi yaa nggak jauhlah beda rasanya. Haha. Nah
forest tea ini nih yang sedikit nyentrik. Warna tehnya aja udah kayak sirup
marjan rasa frambozen. Kalau soal rasanya? Beeh jangan ditanya. Rasanya kayak
jamu, hahaha. Tapi yaah lumayanlah buat yang pengen nyicipin rasa teh yang
berbeda dari biasanya. Selain minum teh, kita bisa makan cemilan juga di sini.
Berhubung kami semua masih lapar, kami juga pesan ubi goreng dan mendoan dengan
harga per porsi masing-masing sebesar Rp. 10.000. Per porsinya cukuplah untuk
3-4 orang. Yang paling oke di sini adalah…viewnya! Jadi berfoto-fotolah kalian
sepuas hati..and don’t forget to catch
your inspirations here!
kebun tehnya bikin suasana tempat minum teh makin freeesh |
green tea, camommile tea, dan forest tea |
3. Grojogan
Sewu, Tawangmangu
Selesai dari
piknik di kebun teh Ndoro Donker, kami melanjutkan perjalanan ke objek wisata
air terjun Grojogan Sewu, Tawangmangu. Perjalanan memakan waktu sekitar satu
jam dari kebun the. Pukul setengah 12 siang kami tiba di Tawangmangu dengan
disambut mendung, sedikit gerimis,
parkiran yang sudah mengular dan monyet-monyet yang asyik bermain di
atap mobil -_- Tiket masuk yang harus
dibeli untuk masuk ke dalam objek wisata sebesar Rp. 8.000, kami langsung masuk
ke dalam objek wisata. Sayangnya, karena salah jalan kami harus mengganti plan
yang sebelumnya mau jalan kaki naik tangga dulu untuk menuju air terjun, baru
pulangnya turun tangga, akhirnya menjadi jalan kaki turun tangga dulu untuk
menuju air terjun. Yang berarti nanti pada saat pulang, di saat badan sudah
cukup lelah kami harus ngos-ngosan naik tangga L
Setelah perjalanan menuju air terjun yang sedikit was-was, harus lihat
kiri-kanan untuk memantau para-monyet-yang-sok-iyee itu sampailah kami di objek
utama, Grojogan Sewu. Karena udah azan zuhur kami menunaikan ibadah sholat dulu
di musholla yang sudah disediakan. Setelah selesai, saatnyaaa..mengabadikan
kenang-kenangan lagi dengan background alam yang oke punya. Hahaha. Saat yang
paling mengesankan adalah ketika kami harus terengah-engah menaiki
entah-berapa-anak-tangga untuk pulang, dan ketika sampai di tempat barulah kami
tahu sudah 1.250 anak tangga yang berhasil dinaiki ;)
haloo! ini mukanya masih pada fresh sebelum harus naik-naik entah-berapa-anak-tangga |
air terjunnya bikin basah, hujan lokal |
wahai teman-teman baca apa yg ada di plangnya. Salam sehat!! |
4. Lunch time in Sop Iga Bu Ugi
Setelah amat
sangat cukup lelah menaiki anak tangga dari Grojogan Sewu, dan alarm
perutpun sudah berbunyi, meluncurlah kami menuju tempat makan siang. Maklum,
sudah pukul 2 saat itu, saatnya recharge
energy ;p Kami makan siang di Warung Makan Sop Iga, Bu Ugi. Tempatnya masih
di sekitar Tawangmangu, daaan…cukup ramai. Sempat agak kesusahan cari tempat
yang cukup untuk kami berdelapan, akhirnya kami kebagian tempat juga..di
pojokan dengan dua meja terpisah -_- Tapi..yang penting makan. Hahaha. Satu porsi
sop iga seharga Rp. 25.000 cukup memanjakan lidah dan mengenyangkan perut kami.
Pokoknya tema hari itu makan enak selalu :9
Usai mengisi
perut, dengan diiringi langit mendung kami meluncur menuju destinasi
selanjutnya, yaitu Taman Balekambang yang letaknya masih di dalam kawasan
Tawangmangu juga. Setelah membaca brosur keterangan mengenai objek wisata di
dalamnya terlebih dahulu (because
actually we don’t know how place this is) , akhirnya kami memutuskan untuk
membeli tiket masuk seharga Rp. 6.000. Setelah masuk, kami sepakat tempat ini
lebih cocok untuk tempat piknik anak-anak, bukan untuk orang-orang tua dewasa
seperti kami. Hahaha. Hiburan yang ditawarkan di dalamnya ada kereta-keretaan,
ATV, ayunan, jungkat-jungkit dan hiburan-hiburan sejenis lainnya. Baru sebentar
menikmati waktu di sana, tiba-tiba..bresssss. Turunlah tumpahan air dari atap
langit alias hujannya deres banget K Sempet kejebak hujan
cukup lama, akhirnya kami memutuskan nerobos ujan juga sampai parkiran.
hello, personel kuliah lengkap dengan dua orang absen. eh berarti nggak lengkap ya? Hahaha |
6. Dinner in Kafe Tiga Tjeret
Perjalanan di
Tawangmangu selesai dan dilanjutkan perjalan pulang ke Jogja. Pukul setengah 6
kami mampir di masjid dulu untuk menunaikan sholat maghrib. Lalu perjalanan
berlanjut ke tempat makan malam. Thank God,
I have three times a day to eat delicious meal. Kata temen saya yang special tour guide, makan malam kami
menunya adalah angkringan. So, guess what
kind of angkringan is it? Yak! Kafe angkringan, tepatnya adalah kafe tiga
tjeret yang letaknya dekat dengan kraton Surakarta. Menunya sih memang
angkringan, tapi dikemas dalam bentuk sajian seperti di kafe-kafe. Menu
makanannya khas angkringan seperti nasi bungkus angkringan tempe, teri, granat,
daging, dan lain-lain, dengan lauk beraneka macam sate dan gorengan dengan
range harga sekeitar Rp. 3.000-Rp. 6000 (kalo nggak salah ;p) Untuk menu
minumannya yang khas adalah wedang tiga tjeret, yang merupakan racikan air
jeruk, beras kencur, dan aneka rempah lainnya, saya nggak apal. Rasa minumannya,
segar dan menghangatkan berhubung sepanjang hari itu hujan melulu. Haha. Yang
beda dari kafe ini selain menyediakan menu angkringan adalah aneka penghias interior
kafe yang sebagian besar diambil dari barang bekas yang direcycle. Seperti meja
untuk makan yang memakai bekas meja mesin jahit dan kap lampu yang dibuat dari
susunan akua gelas.
ini penampakan minuman wedang tiga tjeret refill-yg-lebih-banyak-ampas-rempah2nya-daripada-airnya-sebenernya |
Tak terasa waktu sudah
menunjukkan pukul 20.00, muka udah kucel, badan udah pegel. So it’s time to go home. Besok ada
kuliah mameeen. Hahaha. Sepanjang perjalanan, dari berangkat sampai pulang kalian
rame sekaliii, sampai-sampai saya nggak bisa menyalurkan hobi nempel molor. See you again for the next trip guys,
semoga kita semua dilancarkan kuliahnya, ujiannya, tesisnya, cita-citanya, dan
jodohnya *eh.
0 komentar:
Posting Komentar