Get me outta here!

Jumat, 13 Agustus 2010

SMAGA, I LOVE YOU!


Salam Ganesha,
Benar, sungguh benar saya cinta sekolah saya. 3 tahun yang amat sangat singkat rasanya.
Bagian metamorfosis hidup seorang remaja menjadi dewasa.haha
3 tahun yang udah berlalu itu bukan 3 tahun yang kosong dan tidak berisi, tapi 3 tahun yang sudah penuh sesak dengan memori-memori, baik yang sekecil biji marquisa atau yang sebesar gunung. Daan 3 tahu itu sudah berakhir 2 tahun yang lalu, sudah lewat dan saya amat sangat merindukannya., merindukan sekolah saya, merindukan kelas-kelas saya,, merindukan teman-teman dan guru-guru saya, merindukan semua mapel yang harus diikuti untuk memajukan bangsa ini secara tak langsung, merindukan ekstrakurikuler dan semua kegiatan saya di sekolah.

I learn so many things, not only A for apple, B for ball.
Pertama saya menjadi lebih percaya akan kemampuan diri, pertama saya menjadi seikit lebih extrovert (setelah begitu banyak porsi introvert menguasai diri saya), pertama saya belajar organisasi (efek percaya diri yang semakin baik), pertama the special one (efek extrovert), pertama berjuang mati-matian untuk sebuah big dream (yang mungkin belum saatnya menjadi rezeki saya dan akhirnya saya harus banting setir menuju plan B), dan pertama-pertama lainnya yang tidak cukup diungkapkan satu per satu.

Seperti puisi dari Bapak Sapardi Djoko Damono
aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada
Dan dengan sederhana, aku hanya ingin berucap terima kasih untuk sgala kekuatan dan keindahan
Melepas jerat kepompong menjadi kupu-kupu
My SHS is my best teacher..SMAGA I LOVE YOU!
WSJ, 10.08.10

Tuhan, aku masih ingin hidup



Tuhan, aku masih ingin hidup
karna mimpi-mimpiku
karna tanggung jawab di pundakku
Tuhan,
Aku belum menyelesaikan mimpi-mimpiku
Aku belum memperbaiki kegagalanku
Tuhan,
Belum aku lihat sinar kebanggaan di kedua mata ayah ibu
Belum mereka rasa berubahnya peluh dan air mata menjadi senyum kebahagiaan
Izinkan aku Tuhan,
Aku masih ingin hidup

WSJ,210310