Get me outta here!

Jumat, 27 Mei 2016

Review Proses Rekrutmen Seleksi Calon Dosen

Hmmm..kayaknya saya lagi hobi bikin review deh. Setelah sebelumnya review soal perkewongan, sekarang saya mau sharing soal proses rekrutmen seleksi calon dosen yang pernah saya ikuti. Total seleksi yang pernah saya ikuti sejumlah 4 universitas swasta dan 1 universitas negeri. Banyak ya..wkwkwk. Apalagi kalo soal jumlah lamaran yang sudah dikirim, jangan ditanya..banyak banget boook. Mulai dari yang emang lagi buka lowongan sampai yang nggak lagi buka lowongan saya daftarin semua. Mulai dari yang dapet panggilan tes cepet sampai yang katanya buka lowongan tapi sampai sekarang nggak ada kabar *huft, eijke tjurhat* Langsung aja berikut beberapa pengalaman saya waktu ikut seleksi calon dosen di beberapa universitas setelah lolos seleksi administratif :

1. Universitas Proklamasi 45 Yogyakarta
Tahu ada lowongan dari sini lewat internet, terus selang beberapa hari langsung dapet panggilan interview. Interview awal ini dilakukan oleh 2 atau 3 orang wakil rektor *kalo ga salah* sama ada sekitar 2-3 orang dosen lainnya. Waktu itu interview langsung dilakukan serempak ke 5 orang kandidat calon dosen,  3 orang dari Fisika, 2 orang dari Teknik Industri. Jadi kelima interviewee duduk jejer-jejer gitu sambil jawab pertanyaan gantian dari interviewer. Saya jadi inget model interview awal BRI dulu. Hahaha. Pertanyaannya diawali dari perkenalan diri, lanjut ke motivasi, pengalaman kerja,  apa yang kamu ketahui soal universitas ini, rencana sistem mengajar, rencana 5 tahun ke depan, tridarma perguruan tinggi, dll. Tapi karena sesuatu dan lain hal saya nggak nglanjutin seleksi di sini, jadi nggak tahu kelanjutannya. Hehehe

2. Universitas Sahid Surakarta
Awalnya asal masukin lamaran aja ke sini, ternyata nggak lama setelah itu malah ada lowongan di sini dan saya dihubungi untuk tes beberapa hari kemudian. Hari pertama tes adalah interview dan hari kedua adalah psikotes. Interview awal ini lagi-lagi dilakukan oleh petinggi kampus, yaitu wakil rektor dan satunya lagi saya kurang tahu siapa, yang jelas orang penting juga. Dan ternyataaa, wakil rektornya adalah bapak dosen senior saya di undip yang baru saja purna tugas. Bapak-bapak satunya lagi ada yang bilang dari ITB tapi asalnya dari Semarang juga. Daaan saya nggak jadi wawancara saudara-saudara, malah dengerin nasihat  dan cerita-cerita dari beliau-beliau itu -_- saya nggak banyak dikasih pertanyaan semacam motivasi atau penelitian atau apalah, tapi malah diajakin cerita soal undip, sma 3, dll. Wkwkwk. Karena sesuatu dan lain hal juga, saya nggak nglanjutin tes di sini. Hehehe

3. Universitas Jendral Soedirman Purwokerto
Rekrutmen di unsoed ini adalah seleksi untuk dosen kontrak, karena memang belum ada formasi cpns. Seleksi di sini terdiri dari beberapa tahap dan sistemnya bukan sistem gugur. Jadi peserta diharuskan untuk mengikuti semua tahapan tes sampai selesai, baru pengumuman lolos atau tidak. 
a. Tahap pertama adalah tes tulis kompetensi dan mikroteaching yang dilakukan di masing-masing fakultas. Tes tulis kompetensinya terdiri dari 5-6 soal uraian yang harus dijawab, seingat saya tentang manufaktur, pengantar teknik industri, project management, terus apalagi ya..saya lupa. Setelah itu peserta tes secara bergantian tes praktik mengajar atau mikroteaching di hadapan kaprodi, dekan, dan wakil dekan, dengan menggunakan materi yang sudah disiapkan sebelumnya. 
b. Tahap kedua adalah psikotes yang dilakukan bersama-sama dengan peserta tes dari fakultas lain. Psikotesnya standarlah seperti psikotes lainnya, termasuk ada warteg test, gambar orang dan pohon, dll
c. Tahap ketiga atau tahap akhir adalah interview dengan pejabat universitas. Seingat saya waktu itu interview dilakukan dengan rektor, wakil rektor, dekan, terus siapa lagi ya..saya lupa..sekitar 4-5 orang. Interviewnya cukup singkat, tentang perkenalan diri, motivasi, latar belakang keluarga, penelitian, publikasi, dll.
Jeda antar tahapan tes hanya sekitar sehari, sementara jeda antara tahap terakhir dengan pengumuman sekitar 2-3 minggu kalo nggak salah.

4. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta
Tahapan tes di UAD ini cukup banyak dan dengan sistem gugur. Jadi yang bisa lanjut tahapan selanjutnya adalah yang lolos tahap sebelumnya. Tahapan tesnya di antaranya adalah :
a. Tahap pertama, yaitu tes TOEFL, microteaching, psikotes, dan LGD. Tes toefl dilakukan serempak dengan semua peserta dari fakultas lain di lab bahasa. Kemudian, esok harinya dilakukan tes microteaching di kampus masing-masing jurusan. Pada saat saya microteaching, peserta di dalam kelas adalah kaprodi, perwakilan universitas, dan beberapa mahasiswa *wow, agak ngeri kalo ada mahasiswanya, wkwkwk* Terus besoknya lanjut psikotes tertulis, ya...standarlah seperti biasa. Besoknya lagi lanjut interview psikolog dan LGD *ini tesnya maraton banget emang -_-* Interview psikolog saya dapet interviewer yang enak, yang wawancaranya sambil ketawa-ketawa dan diselingi banyak cerita. Hahaha. Pertanyaannya ya standarlah..perkenalan, motivasi, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, penelitian, dll. Setelah selesai interview dilanjut LGD yang dilakukan di kelas dengan 10 peserta, waktu itu topiknya sekitaran kampus, mahasiswa, dan Indonesia.
b. Tahap kedua, yaitu wawancara akademik. Interviewernya adalah wakil rektor bagian akademik *kalo ga salah* Wawancara cuma sekitar 10-15 menit kayaknya, singkat banget. Soalnya antrian intervieweenya panjaaaaaang, dan interviewernya cuma satu orang. Materi wawancara cuma perkenalan, penelitian, dan publikasi, pokoknya serba singkat. 
c. Tahap ketiga atau akhir, yaitu wawancara kemuhammadiyahan dan Al Islam. Jadi tahap ini dibagi dua orang interviewer. Di interviewer satu, kita diminta praktek mengaji dan ditanya seputar kemuhammadiyahan. Di interviewer dua, kita diminta praktik tayamum, wudhu, dan solat subuh.
Jeda antar tahapan tes sekitar semingguan, sedangkan jeda antara tahap terakhir hingga pengumuman akhir cukup lama, sekitar hampir sebulan.

5. Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
Di UII saya sempat apply lamaran 2 kali. Yang pertama dari awal udah nggak lolos administrasi, karena syarat toefl minimal 550. Hahaha. Yang kedua setelah syarat toefl diturunkan menjadi 510, alhamdulillah diberi kesempatan untuk lolos administratif. Sistem yang digunakan untuk tahapan berikutnya adalah sistem gugur. Tahapan yang harus dilalui setelah seleksi administratif adalah :
a. Tahap pertama, terdiri dari dua hari. Hari ke-1, tes bahasa inggris dan potensi akademik, sedangkan hari ke-2, tes pengetahuan umum dan tes tulis pengetahuan agama. Tes bahasa inggrisnya mirip toefl walaupun nggak sama persis. Tes potensi akademiknya lupa kayak gimana..kayaknya sih mirip psikotes. Hahaha. Tes pengetahuan umum isinya kayak pelajaran kewarganegaraan gitu sama pengetahuan-pengetahuan dasar. Tes tulis pengetahuan agama juga sebenernya sama kayak pelajaran agama yang kita terima di sekolah, sifat-sifat Allah, macam-macam najis, dll, tapiiii...saya banyak yang udah lupa. Hahaha. 
Setelah tes tahap pertama ini saya langsung gugur. Wkwkwk. Tapi berhubung jadwal tes keseluruhan memang sudah diinformasikan di awal, jadi saya tahu tahapan-tahapan sesudahnya.
b. Tahap kedua, psikotes dan tes praktik keislaman.
c. Tahap ketiga, komitmen dan kompetensi.

Sekian sharing dari saya, semoga bermanfaat buat teman-teman yang berminat ikut rekrutmen calon dosen. Good luck fellas!

3 komentar:

Unknown mengatakan...

jd sekarang udah ngedosenin dimana mba?

Wandhansari Sekar mengatakan...

di jogja mba, hehe

kharisma puspita mengatakan...

Di universitas apa mb kl boleh tahu?