Get me outta here!

Sabtu, 07 Desember 2013

Learning About Driving (Part 2)



Lanjutan dari postingan sebelumnya, minggu ini paket kursus setir saya udah habis atau dengan kata lain kursus sudah selesai sampai  pertemuan keenam. Lalu bagaimana dengan hasilnya? Hehehe. Beginilah hasilnya.
#Day4
Untuk pertemuan keempat ini rute yang harus saya tempuh hampir sama dengan pertemuan ketiga, pulang pergi lewat daerah Sigar Bencah tapi dengan jalan yang berbeda. Masih panik waktu lewat tanjakan atau turunan? Hmmm..nggak terlalu kali ya, secara kemarinnya udah pernah ‘menghadapi’rute itu, jadi (harusnya) lebih lancar dong.  Peningkatannya dari hari kemarin adalah buat pindah-pindah gigi saya nggak perlu diinstruksi dulu sama instruktur saya. Hahaha.
#Day5
Lalu sampailah pada pertemuan kelima ini. Kali ini rute latihan saya nggak jauh-jauh, soalnya ke UNDIP (lagi), karena materi pertemuannya adalah jeng jeng...jalan mundur buat parkir.  Daaan latihannya juga bukan di halaman parkir beneran, tapi di antara...apalah ya itu namanya pembatas yang ada di tengah jalan, kan biasanya ada jaraknya satu sama lain antara yang depan sama belakang, nah tantangannya adalah mundurin mobil secara rapi lewat antara pembatas itu (pura-puranya masukin mobil ke garasi). Sebelum praktek saya dikasih teori dulu sama pak Budi, yang katanya kalo soal jalan mundur ini orang-orang pada suka kebolak-balik.
Pak Budi               : “Udah ngerti kan, kalau jalan lurus mau belok kanan setirnya harus ke mana?”
Saya                       : “Kanan pak”
P. B.                       : “Kalau belok kiri?”
S                              : “Ya ke kiri pak”
P. B.                       : “Hahaha, anak TK juga bisa ya itu”
S                              : “Hehehe..”
P.B.                        : “Nah kalau mau mundur untuk parkir ke kanan setirnya ke mana?”
S                              : (mikir bentar, dan dengan polos dan begonya jawab) “Ke kiri pak”
P. B.                       : “Kalau mundur ke kiri?”
S                              : “Kanan pak”
P. B.                       : “Hahahaha..lah toh kuwalik (read:kebalik)”
Akhirnya saya sadar juga kesalahan saya setelah dijelaskan dengan mainan mobil-mobilan di dalam mobil (jadi saya pikir mainan mobil-mobilan itu fungsinya Cuma pajangan dalam mobil aja, ternyata juga jadi properti ngajar ya). Setelah itu dilanjutkan praktek, dengan senjata utama liat spion kanan dan kiri.
Hasilnya? Not badlah..karena masih didampingi instruktur ;p
#Day6
Pertemuan terakhir saya nggak latihan mundur parkir lagi, karena saya bilang ke instruktur saya, ‘tenang pak, kan ada vallet. Hehe..’, yang kemudian ditimpali dengan, ‘oh iya, pinter.. jadi spesialis maju aja..’
Rute kali ini adalah dari tempat les ke daerah Banyumanik via Jalan Tusam (jadi nggak lewat jalan raya), baru baliknya lewat Jalan Raya Setiabudi. Ini baru pertama kalinya saya ‘mencoba turun’  ke jalan besar yang cukup ramai, karena sebelumnya walau sudah ‘turun ke jalan’, medannya nggak seramai jalan utama ini. Untuk di jalan besar ini, kecepatan minimalnya paling nggak 40 km/jam, jadi nggak bisa seenak jidat sendiri nginjek gas pelan-pelan banget. Sebelum menyelesaikan latihan hari itu, saya belajar ‘apa yang harus saya lakukan kalau macet di tanjakan’. Latihannya di jalan yang sedikit menanjak di Srondol Bumi Indah. And this is the most difficult lesson I think, karena menurut saya menyinkronkan kaki yang nginjek kopling dan rem, terus lepas kopling pelan-pelan jadi setengah kopling, terus lepas rem, terus injek gas pelan-pelan, itu susah banget brooh -_-
Akhirnya pertemuan terakhir hari itu selesai juga, dengan hasil yang masih ‘begitu-begitu aja’. Hahaha. Tapi saya janji deh, saya akan teruskan belajarnya lagi setelah saya jalankan misi penting saya yang terdekat. Sekarang saya mau belajar yang lainnya dulu. 
Bye!

0 komentar: